LANI JAYA, YOBO.NEWS.BLOG – Konsekuensi dari media yg direlease secara terbuka oleh Pak Menko Mahfud MD. Wajib kita semua pejabat dan rakyat Papua bersatu evaluasi pemerintah pusat atas hasil uang Kekayaan alam kita. Mulai dari Freeport dan LNG. Hal ini dikatakan Intelektual Lani Jaya Nuken Kogoya, hari Selasa, (04/10/2022).

Hasil kekayaan Papua, ‘pertama’ Freeport bayar berapa ke negara setiap tahun sejak kontrak karya pertama 1967 dan ‘kedua’ 1991 LNG bayar berapa ke negara sejak kontraknya dibuat Kita hitung setiap tahunnya secara detail, termasuk peruntukannya.

Apakah uang sebanyak yang disebutkan oleh Pak Menko ini benar benar murni pemberian pemerintah Pusat? Ataukah termasuk hasil kelolaan dan pembagian dari kekayaan alam kita yang diambil dari Papua.

“Menurut Nuken Kogoya, Saya kira semua pejabat asli Papua membuat penjelasan kepada media secara terbuka, agar seluruh rakyat Indonesia tidak membangun opini miring terhadap pemimpin pemimpin di tanah Papua”, pintanya.

Sebagai Menko yang bertanggungjawab atas keamanan, tidak bijak membuat pernyataan yang cenderung subyekif dan menciptakan keresahan di masyarakat. Pernyataan Pak Menko ini tujuannya sangat jelas membenturkan rakyat Papua dan pemimpinya, dan rakyat Indonesia terhadap orang Papua secara kolektif.

Ia ditambahkan, Saya melihat uang uang ini akan menjadi masalah besar kedepan. Perubahan pasal pasal dan UU Otsus jilid kedua ini diatur baik dengan mekanisme dan pengelolaan yang lebih transparant dan akuntabel. Jika tidak, orang Papua pemimpin potensial akan masuk penjara semuanya.

Indonesia harus tau. “Kami Orang Asli Papua (OAP) bergabung dengan NKRI Kami sudah serahkan seluruh Tanah dan kekayaan alam kami denagn baik yang terdapat dilautan, daratan, udara dan isi perut bumi untuk dikelolah secara bijak untuk kemajuan, kedamaian, kemakmuran dan kesejahteraan bagi warga Nusantara”, jelasnya.

Penulis : Boas Yogi